Minggu, 17 Januari 2010

Fadlilah Basmalah

BISMILLAH adalah sebutan/nama singkat dari lafaz "BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM" yang bermaksud: "Dengan nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.."

KELEBIHAN-KELEBIHAN BISMILLAH

1) Yang pertama ditulis Qalam adalah BISMILLAH. Maka apabila kamu menulis sesuatu, maka tulislah BISMILLAH pada awalnya kerana BISMILLAH tertulis pada setiap wahyu yang Allah turunkan kepada Jibrail.

2) "BISMILLAH untukmu dan umatmu, suruhlah mereka apabila memohon sesuatu dengan BISMILLAH. Aku tidak akan meninggalkannya sekejap mata pun sejak BISMILLAH diturunkan kepada Adam." (Hadith Qudsi)

3) Tatkala BISMILLAH diturunkan ke dunia, maka semua awan berlari ke arah barat, angin terdiam, air laut bergelora, mendengarkan seluruh binatang dan terlempar semua syaitan.

4) Demi Allah dan keagunganNya, tidaklah BISMILLAH itu dibacakan pada orang sakit melainkan menjadi obat untuknya dan tidaklah BISMILLAH dibacakan di atas sesuatu melainkan Allah beri berkat ke atasnya.

5) Barangsiapa yang ingin hidup bahagia dan mati syahid, maka bacalah BISMILLAH setiap kali memulaikan sesuatu perkara yang baik.

6) Jumlah huruf dalam BSMILLAH ada 19 huruf dan malaikat penjaga neraka ada 19. Ibnu Mas'ud berkata: "Sesiapa yang ingin Allah selamatkan dari 19 malaikat neraka maka bacalah BISMILLAH 19 kali setiap hari."

7) Tiap huruf BISMILLAH ada JUNNAH (penjaga/khadam) hingga tiap huruf berkata, "Siapa yang membaca BISMILLAH maka kamilah kekuatannya dan kamilah kehebatannya. "

8) Barangsiapa yang memuliakan tulisan BISMILLAH niscaya Allah akan mengangkat namanya di syurga yang sangat tinggi dan diampunkan segala dosa kedua orang tuanya.

9) Barangsiapa yang membaca BISMILLAH maka akan bertasbihlah segala gunung kepadanya.

10) Barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, maka akan terpelihara dari gangguan syaitan, kecurian dan kebakaran, maut mendadak dan bala.

11) Barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 50 kali di hadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada si pembaca. ( Al-Islam RU II )

Minggu, 10 Januari 2010

KUMPULAN AMALIYYAH

KUMPULAN AMALIYYAH

1. Mengusap Wajah Setelah Shalat

Salah satu kebiasaan yang sering kita lihat, setiap selesai mengucapkan salam dalam shalat, umat Islam mengusap wajah dengan telapak tangan kanannya. Hal ini didasarkan satu riwayat bahwa setelah bahwa Rasulullah SAW selalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya

Dari Saib bin Yazid dari ayahnya, “Apabila Rasulullah SAW berdoa, beliau beliau selallu mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya." (HR Abu Dawud, 1275)

Begitu pula orang yang telah selesai melaksanakan shalat, ia juga disunnahkan mengusap wajah dengan kedua tangannya, sebab shalat secara bahasa berarti berdoa. Di dalam shalat terkandung doa-doa kepada Allah SWT Sang Khaliq. Sehingga orang yang mengerjakan shalat berarti juga sedang berdoa. Maka wajar jika setelah shalat ia juga disunnahkan untuk mengusap muka. 

Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin menyatakan: Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar, dan kami juga meriwayatkan hadits dalam kitab Ibnus Sunni dari Sahabat Anas bahwa Rasulullah SAW apabila selesai melaksanakan shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Lalu berdoa ;
Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia Dzat Yang maha Pengasih dan penyayang. Ya Allah Hilangkan dariku kebingungan dan kesusahan." (I’anatut Thalibin, juz I, hal 184-185)

Hal ini menjadi bukti bahwa mengusap muka setelah shalat memang dianjurkan dalam Islam. Karena Nabi Muhammad SAW juga mengusap muka setelah shalat.
KH Muhyiddin Abdusshomad, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Rais Syuriyah PCNU Jember




1

KUMPULAN AMALIYYAH



1.Mengusap Wajah Setelah Shalat

Salah satu kebiasaan yang sering kita lihat, setiap selesai mengucapkan salam dalam shalat, umat Islam mengusap wajah dengan telapak tangan kanannya. Hal ini didasarkan satu riwayat bahwa setelah bahwa Rasulullah SAW selalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

عن السائب بن يزيد عن أبيه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا دعا فرفع يديه مسح وجهه بيديه. سنن أبى داود


Dari Saib bin Yazid dari ayahnya, “Apabila Rasulullah SAW berdoa, beliau beliau selallu mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya." (HR Abu Dawud, 1275)

Begitu pula orang yang telah selesai melaksanakan shalat, ia juga disunnahkan mengusap wajah dengan kedua tangannya, sebab shalat secara bahasa berarti berdoa. Di dalam shalat terkandung doa-doa kepada Allah SWT Sang Khaliq. Sehingga orang yang mengerjakan shalat berarti juga sedang berdoa. Maka wajar jika setelah shalat ia juga disunnahkan untuk mengusap muka.

Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin menyatakan: Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar, dan kami juga meriwayatkan hadits dalam kitab Ibnus Sunni dari Sahabat Anas bahwa Rasulullah SAW apabila selesai melaksanakan shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya lalu berdo'a :

أشهد أن لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم اذهب عنى الهم و الحزن
 
Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia Dzat Yang maha Pengasih dan penyayang. Ya Allah Hilangkan dariku kebingungan dan kesusahan." (I’anatut Thalibin, juz I, hal 184-185)

Hal ini menjadi bukti bahwa mengusap muka setelah shalat memang dianjurkan dalam Islam. Karena Nabi Muhammad SAW juga mengusap muka setelah shalat.
KH Muhyiddin Abdusshomad, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Rais Syuriyah PCNU Jember

2. Hadiah Fatihah

Di antara tradisi umat Islam adalah membaca surat al-Fatihah dan menghadiahkan pahalanya untuk Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Para ulama mengatakan bahwa hukum perbuatan ini adalah boleh.
Ibnu ‘Aqil, salah seorang tokoh besar madzhab Hanbali mengatakan: “Disunnahkan menghadiahkan bacaan Al-Qur’an kepada Nabi SAW”.
Ibnu ‘Abidin berkata: “Ketika para ulama kita mengatakan boleh bagi seseorang untuk menghadiahkan pahala amalnya untuk orang lain, maka termasuk di dalamnya hadiah kepada Rasulullah SAW. Karena beliau lebih berhak mendapatkan dari pada yang lain. Beliaulah yang telah menyelamatkan kita dari kesesatan. Berarti hadiah tersebut termasuk salah satu bentuk terima kasih kita kepadarlnya dan membalas budi baiknya.”
Bukankah seorang yang kamil (tinggi derajatnya) memungkinkan untuk bertambah ketinggian derajat dan kesempurnaannya. Dalil sebagian orang yang melarang bahwa perbuatan ini adalah tahshilul hashil (percuma) karena semua amal umatnya otomatis masuk dalam timbangan amal Rasulullah, jawabannya adalah bahwa ini bukanlah masalah. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitakan dalam Al-Qur’an bahwa Ia bershalawat terhadap Nabi SAW kemudian Allah memerintahkan kita untuk bershalawat kepada Nabi dengan mengatakan:

أللهم صل على محمد

Ya Allah berikanlah rahmat kemuliaan buat Muhammad.

Wallahu A’lam.” (lihat dalam Raddul Muhtar ‘Alad-Durral Mukhtar, jilid II, hlm. 244)
Ibnu Hajar al Haytami juga menuturkan kebolehan menghadiahkan bacaan Al-Qur’an untuk Nabi dalam Al-Fatawa al-Fiqhiyyah.
Al Muhaddits Syekh Abdullah al-Ghumari dalam kitabnya Ar-Raddul Muhkam al-Matin, hlm. 270, mengatakan: “Menurut saya boleh saja seseorang menghadiahkan bacaan Al-Qur`an atau yang lain kepada baginda Nabi SAW, meskipun beliau selalu mendapatkan pahala semua kebaikan yang dilakukan oleh umatnya, karena memang tidak ada yang melarang hal tersebut. Bahwa para sahabat tidak melakukannya, hal ini tidak menunjukkan bahwa itu dilarang.”
Jika hadiah bacaan Al-Qur’an termasuk al-Fatihah diperbolehkan untuk Nabi, apalagi untuk para wali dan orang-orang saleh karena mereka jelas membutuhkan tambahnya ketinggian derajat, kemuliaan dan kesempumaan dan tidak ada dalil yang melarang menghadiahkan bacaan Al-Qur’an untuk para wali dan orang­-orang shaleh tersebut.




1

Kuliah Perdana S2 UII Di PCNU

Program S2 MSI UII Yogyakarta yang ada di Gunungkidul sudah mulai kuliah perdana pada mahasiswa angkatan III bertempat di aula pertemuan kantor Pengurus Cabang NU Kabupaten Gunungkidul. Kuliah perdana ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa putra putri yang berasal dari berbagai daerah dan juga berasal dari berbagai profesi, namun kebanyakan adalah berasal dari para pendidik. Menurut penyelenggara kesempatan untuk kuliah di program S2 MSI UII Yogyakarta ini masih terbuka untuk umum tidak dibatasi, asal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh penyelenggara program. Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi sekretaris Umum PCNU saudara Mukotip, S.Ag, M.Pd.I atau Saifulloh, S.Ag, M.S.I.

Mujahadah Dzkrul Awwabin

Mujahadah perdana pada tahun 1431 H atau 2010 M yang dilakukan oleh Majelis Mujahadah Dzikrul Awwabin akan dilaksanakan di Komplek Kantor PCNU Kabupaten Gunungkidul ( Pondok Pesantren Syaroful Ummah ) pada hari Senin, 11 Januari 2010 atau malam Selasa Kliwon. Persiapan pelaksanaan kegiatan itu sudah disiapkan oleh panitia setempat 90 % siap tinggal yang kecil2. Diharapkan semua warga nahdliyyin kabupaten Gunungkidul menghadiri majelis tersebut karena ini momentum yang baik untuk silaturrohim bagi elemen atau warga NU di kabupaten Gunungkidul. Mujahadah akan dipimpin oleh KH Haris Masduki dan akan diawalii sebelumnya Semaan al-Qur'an 1 juz dan akan menampilkan pula qori' internasional ustadz Herfan Said dari Lombok, diisi pula hadrah dari Pondok Pesantren Darul Qur'an.

Sabtu, 09 Januari 2010

Ziarah Ke Makam Gus Dur

Pengurus Cabang NU Kabupaten Gunungkidul akan melakukan Ziarah Ke Makam KH Abdurrahman Wahid Gus Dur yang insyaallah akan dilaksanakan pada hari sabtu tangal 16 Januari 2010 start di kantor PCNU Kabupaten Gunungkidul pukul 05.00 Wib. Selain pengurus ziarah boleh diikuti oleh warga nahdliyyin di wilayah Gunungkidul. Mengenang Gus Dur pada waktu masih "sugeng" sangatlah banyak, baik beliau diposisikan sebagai Kyai, seorang intelek, pendobrak, demokrat, tokoh pluralis, atau sebutan lain. oleh karena itu bagi kami beliau adalah sosok tokoh yang membuat organisasi NU menjadi lebih diperhitungkan lagi oleh kelompok lain, beliaulah yang memproklamirkan bahwa Pancasila dan NKRI bagi warga NU sudah final tidak boleh diuthik-uthik lagi. Mudah-mudahan setelah ditinggalkan Gus Dur NU akan lebih maju lagi dan banyak bermunculan Gus Dur -Gus Dur muda yang bisa mengawal NU ini kedepan lebih baik lagi.